7 Golongan yang Mendapat Naungan Allah SWT pada Hari Kiamat
Sungguh beruntung orang-orang ini,
mereka mendapatkan naungan Allah ketika tidak ada naungan selain naungan-Nya
pada hari itu karena perbuatan mereka yang menunjukkan keteladanan seorang
hamba dalam menjalankan perintah Allah.
Abu Hurairah mengatakan bahwa Nabi Muhammad
SAW bersabda, "Tujuh orang yang dilindungi Allah Ta'ala pada hari kiamat
dalam naungan-Nya pada hari tidak ada naungan selain naungan_Nya. Yaitu, Imam (pemimpin) yang adil; Pemuda yang
tekun beribadah kepada Tuhannya; Orang yang hatinya terpancang (terpaut) di
masjid; Dua orang yang saling mencintai karena Allah yang berkumpul dan
berpisah karena Allah; Seorang laki-laki yang diminta (diajak) oleh oleh wanita
yang berkedudukan dan berparas cantik untuk memenuhi nafsunya namun ia
menjawab, 'Sesungguhnya saya takut kepada Allah'; Seorang laki-laki yang
bersedekah secara sembunyi-sembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui
apa yang dinafkahkan oleh tangan kanannya; dan Seseorang yang berzikir kepada
Allah di tempat yang sunyi lalu matanya mencucurkan (air mata)." (HR. Bukhari: 660 dan Muslim: 1031)
Mari kita pahami satu persatu tujuh
orang yang sangat beruntung ini
1. Pemimpin yang Adil
Pemimpin merupakan pelayan bagi rakyatnya.
Dia menjadi panutan yang harus dicontoh karena keadillannya. Adil adalah
perbuatan/perkataan yang menempatkan sesuatu pada tempatnya, dalam artian tidak
berat sebelah pada salah satu pihak tertentu. Pemimpin yang adil akan membuat
rakyat yang dipimpinnya sejahtera, apapun konflik yang terjadi, pasti akan
cepat terselesaikan, sehingga tidak terus berlanjut hingga menimbulkan
perpecahan di negaranya.
2. Pemuda yang Tekun Beribadah Kepada Allah
Masa muda adalah masa dimana manusia
berada dalam masa produktifnya, dimana semangat dan kekuatannya masih besar.
Masa muda baiknya diisi dengan banyak ibadah, bukan hanya shalat, sedekah,
zakat, atau shaum saja, tetapi juga amaliyah lainnya seperti membantu orang
yang sedang kesulitan, membantu tetangga yang sedang memerlukan bantuan, bahkan
senyum juga bisa menjadi ibadah. Segala sesuatu yang diniatkan ibadah, Insya
Allah akan mendapat kebaikan dari Allah. Pemuda pada dewasa ini cenderung
kepada hedonisme, sehingga lupa untuk beribadah kepada Tuhannya. Allah lebih
menyukai pemuda yang taat daripada orang lanjut usia yang taat.
3. Orang yang Hatinya Terpaut di Masjid
Terpaut disini artinya orang itu
selalu merindukan masjid, selalu ingin berada di dalamnya, sehingga apabila dia
telah selesai melaksanakan shalat di masjid tersebut, dia selalu ingin
melaksanakannya di masjid lagi. Orang seperti ini, apabila adzan berkumandang,
akan ia segera bergegas pergi ke masjid, atau bahkan sebelum adzan berkumandang
pun dia sudah berada di dalamnya untuk menunggu shalat berjama'ah.
4. Dua Orang yang Saling Mencintai Karena Allah
Mencintai manusia bukan hanya
mencintai kekasih saja, tapi juga mecintai sahabat dan saudara di
sekelilingnya. Orang yang mencintai karena Allah, tidak melihat seseorang dari
kaya atau miskinnya, tampan atau cantiknya, tinggi atau pendeknya, tetapi
mereka melihat dari sisi ketakwaan dan kebaikannya. Karena itu akan melahirkan
sebuah cinta yang tulus tanpa pamrih, karena Allah, hanya mencintai karena
Allah-lah hati ini tidak akan kecewa.
5. Orang yang Mampu Menahan Nafsunya Terhadap Wanita Cantik yang Mengajaknya untuk Berzina
Perbuatan seperti ini sungguh berat
jika dilakukan, karena dilihat dari sisi biologis, laki-laki lebih mudah
terpancing nafsu syahwatnya daripada wanita. Tetapi dengan iman yang teguh
kepada Allah, Insya Allah jika ada wanita cantik yang mengajak kita berzina,
kita bisa menolaknya. Inilah jihad yang paling berat, yaitu jihad melawan hawa
nafsu yang bergejolak.
6. Orang yang Bersedekah Secara Sembunyi-sembunyi
Dalam hadits di atas disebutkan,
orang yang bersedekah dengan tangan kanannya secara sembunyi-sembunyi, sehingga
tangan kirinya tidak tahu apa yang dinafkahkan oleh tangan kanannya.
Penjelasannya adalah, jika kita bersedekah, kita melakukan sedekah itu tanpa
diketahui orang lain, cukuplah hanya Allah saja yang tahu. Dan kita tidak boleh
memberitahu orang lain jika kita bersedekah, karena hal ini dikhawatirkan akan
menimbulkan sifat riya pada hati.
7. Orang yang Berdzikir Kepada Allah di Tempat Sunyi Sambil Menangis
Dzikir artinya mengingat Allah.
Ibadah ini merupakan ibadah yang tidak ada batasan jumlah, semakin banyak
kalimat dzikir yang mengalir di mulut kita, semakin baik tentunya. Orang yang
pergi ke tempat sunyi (misalnya ke masjid ketika tengah malam), kemudian dia berdzikir,
mengingat Allah, mengingat semua kesalahan yang pernah dilakukan, tidak terasa
pipinya sudah dibasahi dengan air mata yang menetes. Entah dia menangis karena
takut atau rindu untuk bertemu Allah, tentu hatinya akan menjadi tenang dan
tentram. Inilah dzikir yang sesunggunya, tidak hanya diucapkan di mulut, tetapi
juga dimaknai dan dirasakan oleh hati, sehingga bisa membuat air mata menetes.
Demikianlah penjelasan singkat
mengenai hadits di atas. Beruntung sekali jika kita mempunyai sikap seperti
yang disampaikan Rasulullah itu, mereka dinaungi Allah. Ayo kita mencoba untuk
menjadi orang yang dinaungi Allah SWT.
Semoga bermanfaat. WaAllahu A'lam.
Komentar
Posting Komentar