Berpuasalah Ramadhana Imanan Wahtisaban
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Dialah yang memberikan
berbagai kenikmatan kepada kita, yang dzahir maupun yang batin. Dia pula yang
memberikan kesempatan dan kesehatan sehingga kita bisa menegakkan
perintah-perintah-Nya. Semoga Allah menambahkan kenikmatan-Nya kepada kita
dengan menyampaikan kepada bulan mulia dan penuh berkah, Bulan suci
Ramadhan.
Semoga shalawat dan salam juga dilimpahkan kepada keluarga dan para sahabatnya serta umatnya yang meniti jalan hidup dan sunnah-sunnahnya.
Imanan wa Ihtisaban menjadi syarat seorang muslim mendapat pahala dan keutamaan-keutamaan yang dijanjikan, ampunan dosa dalam menjalankan puasa. Lalu apa maksud dari dua kata yang menjadi syarat tersebut?
Menurut al-Hafidz Ibnul Hajar rahimahullah, "Maksud iman di situ adalah keyakinan dengan kebenaran kewajiban puasa padanya. Sedangkan ihtisab, meminta pahala dari Allah Ta'ala."
Sementara menurut Imam al-Khathabi rahimahullah: "Ihtisab maknanya 'azimah, yaitu dia berpuasa dengan berharap pahalanya dengan memperhatikan kebaikan bagi dirinya tanpa memberatkan pada puasanya dan tidak pula memperpanjang hari-harinya." (Fathul Baari: 6/138 dari Maktabah Syamilah)
Menurut Imam Nawawi rahimahullah, makna iman: membenarkan bahwa dia itu benar dan berharap keutamaannya. Sedangkan makna Ihtisaban, dia berharap kepada Allah Ta'ala semata, tidak berharap penilaian orang dan harapan-harapan lain yang menyalahi ikhlas. (Syarh Nawawi 'ala Muslim, no. 1266)
Yang pada ringkasnya, bahwa yang memotifasi dia untuk menjalankan puasa dan qiyam Ramadhan adalah keimanannya kepada Allah, membenarkan janji-janji-Nya dan berharap pahala dari Allah 'Azza wa Jalla semata. Dan siapa yang menjalankan puasa Ramadhan dan qiyamnya sesuai dengan ketentuannya, dia beriman kepada Allah dan kepada apa saja yang Allah wajibkan baginya, di antaranya ibadah puasa; dan berharap pahala dan ganjaran dari-Nya, maka ia diberi ampunan atas dosa-dosa yang telah dikerjakannya.
Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi kita
Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Beliaulah Uswah Hasanah bagi umat manusia
dalam beragama-Islam. Beliau senantiasa beribadah kepada Allah dan bertakwa dengan
sesungguhnya hingga maut menjemputnya. Dan meningkatkan amal ibadahnya berupa
shalat, tilawah, shadaqah, dan berbagai amal kebajikan di bulan
Ramadhan.
Semoga shalawat dan salam juga dilimpahkan kepada keluarga dan para sahabatnya serta umatnya yang meniti jalan hidup dan sunnah-sunnahnya.
Ramadhan sebantar lagi mendatangi kita. Tak kurang dari
satu pekan, kita akan mendapat tamu yang mulia. Dia datang membawa rahmat dan
keberkahan. Maka beruntunglah orang yang mendapat limpahan rahmat, memanen
pahala yang banyak, dan mendapat hujan ampunan pada bulan tersebut.
Bulan Ramadhan adalah bulan shiyam, qiyam, dan tilawatul Qur'an. Ramadhan juga dikenal sebagai bulan shadaqah, kebajikan, dilipat gandakan pahala, dikabulkannya doa, bulan ampunan dan pembebasan dari neraka. Di bulan tersebut dibuka pintu-pintu surga dan ditutup pintu-pintu neraka, bahkan syetan pun dibelenggu.
Pada bulan Ramadhan ini, Allah Yang Maha Pemurah berderma kepada para hamba-Nya dengan berbagai pemberian yang banyak dan melebihkannya bagi para wali-Nya yang giat beribadah kepada-Nya.
Kunci Shiyam dan Qiyam Ramadhan Berpahala Besar
Bulan Ramadhan adalah bulan shiyam, qiyam, dan tilawatul Qur'an. Ramadhan juga dikenal sebagai bulan shadaqah, kebajikan, dilipat gandakan pahala, dikabulkannya doa, bulan ampunan dan pembebasan dari neraka. Di bulan tersebut dibuka pintu-pintu surga dan ditutup pintu-pintu neraka, bahkan syetan pun dibelenggu.
Pada bulan Ramadhan ini, Allah Yang Maha Pemurah berderma kepada para hamba-Nya dengan berbagai pemberian yang banyak dan melebihkannya bagi para wali-Nya yang giat beribadah kepada-Nya.
Kunci Shiyam dan Qiyam Ramadhan Berpahala Besar
Kunci didapatkannya pahala besar dan ampunan saat menjalankan shiyam
Ramadhan dan qiyamnya dijelaskan dalam Shahihain, dari Abu Hurairah Radhiyallahu
'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Siapa berpuasa Ramadhan imanan wa ihtisaban (dengan keimanan
dan mengharap pahala), diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan siapa shalat
pada Lailatul Qadar imanan wa ihtisaban (dengan keimanan dan mengharap pahala),
diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)
"Barangsiapa yang menunaikan shalat malam di bulan Ramadan imanan wa ihtisaban (dengan keimanan dan mengharap pahala), diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Maksud Imanan wa Ihtisaban
"Barangsiapa yang menunaikan shalat malam di bulan Ramadan imanan wa ihtisaban (dengan keimanan dan mengharap pahala), diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Maksud Imanan wa Ihtisaban
Imanan wa Ihtisaban menjadi syarat seorang muslim mendapat pahala dan keutamaan-keutamaan yang dijanjikan, ampunan dosa dalam menjalankan puasa. Lalu apa maksud dari dua kata yang menjadi syarat tersebut?
Menurut al-Hafidz Ibnul Hajar rahimahullah, "Maksud iman di situ adalah keyakinan dengan kebenaran kewajiban puasa padanya. Sedangkan ihtisab, meminta pahala dari Allah Ta'ala."
Sementara menurut Imam al-Khathabi rahimahullah: "Ihtisab maknanya 'azimah, yaitu dia berpuasa dengan berharap pahalanya dengan memperhatikan kebaikan bagi dirinya tanpa memberatkan pada puasanya dan tidak pula memperpanjang hari-harinya." (Fathul Baari: 6/138 dari Maktabah Syamilah)
Menurut Imam Nawawi rahimahullah, makna iman: membenarkan bahwa dia itu benar dan berharap keutamaannya. Sedangkan makna Ihtisaban, dia berharap kepada Allah Ta'ala semata, tidak berharap penilaian orang dan harapan-harapan lain yang menyalahi ikhlas. (Syarh Nawawi 'ala Muslim, no. 1266)
Yang pada ringkasnya, bahwa yang memotifasi dia untuk menjalankan puasa dan qiyam Ramadhan adalah keimanannya kepada Allah, membenarkan janji-janji-Nya dan berharap pahala dari Allah 'Azza wa Jalla semata. Dan siapa yang menjalankan puasa Ramadhan dan qiyamnya sesuai dengan ketentuannya, dia beriman kepada Allah dan kepada apa saja yang Allah wajibkan baginya, di antaranya ibadah puasa; dan berharap pahala dan ganjaran dari-Nya, maka ia diberi ampunan atas dosa-dosa yang telah dikerjakannya.
Komentar
Posting Komentar